www.sditarrahmahlumajang.sch.id, Lumajang - Rasulullah adalah seorang Nabi yang sangat perhatian kepada keluarga dan sanak famili. Beliau tidak pernah membeda-bedakan saudaranya dalam berdakwah.
Misalnya, Rasulullah senantiasa mengajak masuk agama Islam kepada semua paman dan bibinya satu persatu tanpa kecuali. Meski mendapat ajakan yang sama dari Rasul, tetapi pilihan para paman beliau berbeda-beda.
Karena manusia bebas menentukan pilihannya sendiri. Tak ada yang mengikatnya.
Dua contoh berikut sudah cukup mewakili, yaitu Pamanda Hamzah dan Pamanda Abdul Uzza. Keduanya sama-sama paman kandung dari pihak ayah. Bedanya, Pamanda Hamzah memilih untuk masuk Islam, sedangkan Pamanda Abdul Uzza memilih untuk menolak Islam.
Manusia memang bebas memilih. Tetapi tidak bebas dari menanggung konsekuensi pilihannya itu.
Saat Pamanda Hamzah memilih Islam, konsekuensinya beliau harus berjuang bersama Rasulullah. Tetapi perjuangan itu tak sia-sia, akhirnya beliau syahid dalam Perang Badar dan diberi gelar Sayyidus Syuhada.
Sedangkan Pamanda Abdul Uzza memilih untuk tetap dalam kemusyrikan, konsekuensinya ia harus terus memusuhi Nabi. Hingga akhirnya ia mati dalam keadaan terhina bahkan divonis celaka oleh Al-Quran surat Al-Lahab. Paman inilah yang kelak diberi gelar Abu Lahab.
Jadi perlu ditekankan sekali lagi, bahwa kita bebas menentukan pilihan. Tetapi selanjutnya tak bebas lagi. Kita terikat untuk menerima konsekuensi pilihan kita sendiri. Tak ada orang yang bisa menghindar dari konsekuensinya. Seperti yang dikatakan orang-orang Barat,
You are free to choose, but you are not free from the consequence of your choice.
Contohnya begini. Pada tahun ini kita bebas memilih apakah mau berubah menjadi pribadi yang lebih disiplin dan pekerja keras, atau tetap sebagai orang yang bersantai-santai sepanjang hari.
Jangan lupa selanjutnya kita tidak bebas lagi menanggung konsekuensi dari apa yang kita pilih. Jika memutuskan untuk berubah, banyak pengorbanan yang harus kita tempuh. Tetapi kelak semua yang kita korbankan akan membuahkan hasil.
Jika menolak untuk berubah, segalanya akan tetap nyaman seperti selama ini. Tetapi sebenarnya diri kita semakin tertinggal dan terlindas.
Hal yang sama juga berlaku bagi mereka yang mendapat kesempatan untuk merancang peraturan bagi kepentingan orang banyak.
Mereka bebas memilih, apakah peraturan yang dihasilkan untuk memuliakan nilai-nilai Islam atau justru membuat peraturan untuk memadamkan cahaya Allah? Tetapi ingat, mereka tak akan bisa menghindar dari konsekuensinya.
مِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ الدُّنْيَا وَمِنْكُمْ مَنْ يُرِيدُ الْآخِرَةَ
“Sebagian dari kamu ada orang yang menghendaki dunia dan sebagian dari kamu ada orang yang menghendaki akhirat.”
(Ali-Imran: 152)
Sumber : @arafat_channel
APA PILIHAN ANDA?
September 28, 2019
Opini
Tentang Masnur Edu Center
Sekolah Dasar Islam Terpadu Ar Rahmah Lumajang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberikan masukan