Asap membumbung usai pesawat tempur Israel melakukan serangan udara di Rafah, Gaza, Palestina (12/11/2019). |
"Serangan itu mencerminkan taktik Israel yang gagal ... Pembunuhan tidak dapat dan tidak akan mengakhiri perlawanan"
www.sditarrahmahlumajang.sch.id - Sebanyak 21 warga Palestina gugur dalam serangan udara oleh
Zionis-Israel di Jalur Gaza sejak hari Selasa, demikian kabar yang
disampaikan Palestine Post 24, Rabu (13/11).
Zionis Israel melanjutkan serangan agresifnya terhadap Jalur Gaza
untuk hari kedua, sementara komunitas internasional masih tutup mulut
dan tidak memiliki tindakan terhadap kejahatan semacam itu.
Sebelumnya, sejak Selasa bakda subuh, Israel melancarkan serangan
udara yang menewaskan seorang komandan Jihad Islam di rumahnya di Gaza
City.
Faksi bersenjata Palestina itu mengumumkan kematian komandannya dalam
sebuah pernyataan pada Selasa setelah Israel mengonfirmasi telah
menarget Bahaa Abu al-Ata (42 tahun), dalam serangan udara.
Sejumlah rumah dan bangunan Palestina sebagian rusak dalam serangan
itu, termasuk markas besar kelompok hak asasi manusia di kota itu.
Tidak lama setelah pembunuhan itu, serangkaian rudal diluncurkan dari
Gaza ke Israel, dengan sirine meraung di sepanjang bagian selatan dan
pusat wilayah yang diduduki Israel. Sumber medis mengatakan lusinan
pemukim ilegal Israel terluka.
Tiga warga Palestina Gugur
Tembakan artileri berat ke Beit Lahia di Jalur Gaza utara membunuh
setidaknya tiga warga Palestina, sehingga korban terbunuh hari itu
menjadi 10, menurut kementrian kesehatan Gaza.
Lebih dari 40 warga juga terluka sejak pagi hari, lanjut kementerian.
Israel deklarasikan keadaan darurat di wilayah dekat Gaza
Menteri Pertahanan Zionis Israel Naftali Bennett mengumumkan keadaan
darurat khusus selama 48 jam di wilayah-wilayah dalam jangkauan 80
kilometer di sekitar Gaza.
Warga Gaza, Palestina, memeriksa puing-puing sebuah bangunan dan lubang besar usai serangan udara 'Israel' yang menghantam area perumahan Khan Yunis, Gaza, Palestina pada 14/11/2019. |
30 serangan dilancarkan ke Gaza
Militer Israel melancarkan 30 serangan udara dan tembakan artileri ke beberapa wilayah di Jalur Gaza, menurut pihak mereka.
“Lebih dari 20 serangan udara dan 10 tembakan artileri telah
ditargetkan di wilayah berbeda di Gaza sejak Selasa pagi,” militer
Israel mengatakan dalam pernyataannya.
Target-target itu meliputi wilayah pertanian, bangunan penduduk, dan sejumlah situs faksi Palestina.
“[PM Israel Benjamin] Netanyahu akan membayar mahal untuk pembunuhan
Abu al-Ata … Tentara dan pemukimnya akan membayar mahal untuk kejahatan
ini,” Khaled al-Batsh, seorang pemimpin Jihad Islam, mengatakan kepada
pers di Gaza.
“Hari ini, kami memberi tahu orang-orang kami, satu-satunya pilihan
yang tersedia adalah menghadapi [agresi ini],” katanya dalam pidato yang
disiarkan televise dikutip Al Jazeera.
Juru bicara Hamas mengecam serangan Israel di Gaza
Juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan serangan Israel dan
pembunuhan Abu al-Ata adalah “kelanjutan agresi Israel terhadap rakyat
Palestina”.
“Rakyat kami menjadi sasaran di seluruh, di dalam dan di luar Palestina,” katanya kepada Al Jazeera, bahasa Arab dari Gaza.
“Serangan itu mencerminkan taktik Israel yang gagal … Pembunuhan
tidak dapat dan tidak akan mengakhiri perlawanan, dan tidak cukup untuk
menghentikan warga Palestina dari mendukung perjuangan,” kata Qassem.
“Setelah setiap serangan, keinginan perlawanan tumbuh dan menjadi lebih gigih,” tambahnya.
Hamas berkoordinasi dengan semua faksi Palestina di Gaza untuk menanggapi “kejahatan pendudukan”, kata Qassem.
Sumber : https://www.hidayatullah.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberikan masukan