www.sditarrahmahlumajang.sch.id - Makan sahur adalah salah satu sunnah Nabi SAW pada bulan Ramadhan. Nabi Muhammad SAW menyampaikan waktu bersahur penuh berkah. Dalam sebuah hadis riwayat Ahmad, Rasulullah mengimbau umatnya ketika Ramadhan, "Bersahurlah, sesungguhnya dalam sahur itu penuh dengan keberkahan."
Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam agar mencukupi sajian sahur sehingga kuat untuk menjalani puasa: “Sahur itu makanan yang barakah, janganlah kalian meninggalkannya, walaupun hanya meneguk setengah air.”
Tradisi membangunkan sahur
Di masa kini, bangsa Arab tidak jauh berbeda dengan bangsa Indonesia terkait tradisi membangunkan orang-orang untuk sahur. Seperti disebutkan dalam Ensiklopedia Peradaban Islam Makkah, penduduk kota tersebut memiliki kelompok-kelompok yang bertugas membangunkan orang-orang untuk sahur. Caranya dengan berkeliling kampung-kampung dan membawa lentara khas Arab (fanus) serta menabuh gendang (duf al-bazah) secara berirama. Mereka juga sering mengiringi dengan yel-yel untuk menyemarakkan suasana.
Sama halnya dengan zaman Rasulullah, upaya membangunkan warga Muslim untuk menunaikan sahur lebih singkat. Dengan menggunakan suara azan sebagai tanda dimulainya waktu sahur. Rasulullah SAW memerintahkan Bilal bin Rabah untuk mengumandangkan azan sebagai tanda waktu santap sahur.
Adapun Maktum Abdullah bin Ummi ditugaskan oleh beliau SAW untuk azan sebagai tanda masuknya waktu Subuh atau usainya sahur. “Sesungguhnya Bilal azan pada waktu malam, maka makan dan minumlah kalian sampai terdengar azan Ibnu Ummi Maktum,” demikian sabda Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan Bukhari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberikan masukan